Olahraga Usai Vaksinasi, Biar Imunitas Kamu Cepat Meningkat

https://www.kairos.id/2022/03/solahragalah setelah vaksinasi

TOPMETRO.NEWS – Olahraga usai vaksinasi, memang disarankan. Setidaknya itu berdasarkan sebuah studi terbaru yang menyebut olahraga usai vaksin influenza ataupun COVID-19 memang direkomendasikan. Pasalnya hal ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Simak temuannya di sini.

Sebuah riset menemukan disiplin berolahraga selama 90 menit dapat meningkatkan respons tubuh terhadap vaksinasi.

Peningkatan imunitas terjadi hanya beberapa bulan usai menerima vaksin penangkal virus influenza H1N1; virus influenza musiman; ataupun coronavirus.

Studi Soal Olahraga Tingkatkan Imunitas Pasca Vaksinasi

Penelitian itu dikembangkan peneliti dari Iowa State University, di Amerika Serikat. Studinya dipublikasikan melalui jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada awal Februari 2022.

Riset ini melibatkan 78 peserta dengan fisik tidak terlalu atletis. Bahkan, sebagian relawan mengalami obesitas alias kelebihan berat badan.

Meski begitu, sebelum mengikuti rangkaian penelitian, seluruh peserta punya riwayat aktif berolahraga dengan intensitas sedang hingga berat, setidaknya selama dua kali dalam sepekan.

Dari jumlah itu, sebanyak 16 orang menerima vaksin monovalen Influenza A/California/7/09 H1N1.

Lalu, 26 peserta memperoleh vaksinasi influenza musiman. Adapun 36 relawan lainnya disuntik vaksin COVID-19 Pfizer BNT162b2.

Peneliti kemudian membagi peserta secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta rutin olahraga selama 45 menit pascavaksinasi.

Sementara kelompok kedua diminta berolahraga secara disiplin selama 90 menit. Kedua kelompok menjalani aktivitas fisik intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan cepat, jogging, atau mengayuh sepeda statis.

Hasil riset mengungkapkan relawan yang rutin olahraga selama 90 menit menghasilkan lebih banyak bahan kimia kekebalan bernama interferon alfa (IFNα). Hal ini berlaku jika dibandingkan dengan peserta yang berolahraga rutin selama 45 menit

Disampaikan dr Theresia Rina Yunita, IFNα merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh yang bertugas memberi tahu sistem kekebalan mengenai keberadaan patogen (virus, bakteri, dan jamur) ataupun sel kanker.

“Interferon alfa kemudian memicu imun menghasilkan antibodi penangkal virus dan killer immune cells,” paparnya.

Sel pembunuh tersebut bernama T-cell alias sel T yang tugasnya menyerang antigen (zat asing dari luar tubuh, termasuk virus influenza dan SARS-CoV-2) secara spesifik.

Selain meningkatkan produksi interferon alfa, peneliti juga menemukan bahwa olahraga tidak meningkatkan efek samping pascavaksinasi COVID-19.

Kendati begitu, Marian Kohut, selaku anggota penelitian menekankan studi ini merupakan temuan awal.

Pasalnya, profesor kinesiologi di Iowa State University itu mengaku belum mengetahui dampak lanjutan dari peningkatan interferon alfa pada penerima vaksinasi influenza maupun COVID-19.

“Kami belum bisa memastikan efek peningkatan respons antibodi terhadap vaksinasi tersebut bisa mengurangi risiko infeksi virus di kemudian hari, ataukah membuat perlindungan vaksin menjadi lebih tahan lama,” paparnya.

Pertanyaan lainnya, Kohut menambahkan, belum diketahui apakah peningkatan imun dengan berolahraga pascavaksinasi punya efek serupa dengan booster COVID.

Olahraga tak Bisa Gantikan Vaksin

Menanggapi temuan ini, dr Robert Sallis, spesialis kedokteran olahraga dari Kaiser Permanente Medical Center, AS, mengaku tidak kaget.

Menurutnya, sudah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat mengurangi tingkat keparahan gejala COVID-19.

“Sebaliknya, gaya hidup sedenter alias tidak banyak bergerak merupakan salah satu faktor risiko utama yang memicu gejala parah infeksi virus corona,” jelas dr Sallis.

Makanya, dr Sallis menegaskan pentingnya olahraga untuk mendukung perlindungan diri dan mengurangi risiko keparahan COVID-19. Namun, ia menekankan bahwa olahraga tidak dapat menggantikan peran vaksin untuk mencegah dan mengurangi risiko infeksi SARS-CoV-2.

Itulah studi soal olahraga setelah vaksin influenza dan COVID-19 meningkatkan imunitas.

Gaya hidup aktif memang dapat mendukung kekebalan tubuh, namun untuk mencegah infeksi virus dan mengurangi risiko gejala parah yang ditimbulkan, jadi dianjurkan tetap vaksinasi.

sumber\foto | KAIROS

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment